Kali ini saatnya kita mempelajari teknik penghitungan subnetting untuk IP versi 4 Class A. Untuk Subnetting IPv4 Class C dan Subnetting IPv4 Class B telah saya bahas sebelumnya. Sebenarnya konsep penghitungan subnetting di semua class IP sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir).
Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa:
10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa:
10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
- Jumlah Subnet = 2^x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah Subnet adalah 2^8 = 256 subnet
- Jumlah Host per Subnet = 2^y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 3 oktet terakhir. Jadi jumlah Host per Subnet adalah 2^16 - 2 = 65534 host
- Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4,...dst
- Alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya.
Subnet | Host Pertama | Host Terakhir | Broadcast |
10.0.0.0 | 10.0.0.1 | 10.0.255.254 | 10.0.255.255 |
10.1.0.0 | 10.1.0.1 | 10.1.255.254 | 10.1.255.255 |
10.2.0.0 | 10.2.0.1 | 10.2.255.254 | 10.2.255.255 |
.............. dst | .............. dst | .............. dst | .............. dst |
10.254.0.0 | 10.254.0.1 | 10.254.255.254 | 10.254.255.255 |
10.255.0.0 | 10.255.0.1 | 10.255.255.254 | 10.255.255.255 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar